Delegasi SMPN 7 Kota Bima Bersaing di FTBI 2025, Siap Lestarikan Aksara dan Cerpen Mbojo

Kota Bima – SMPN 7 Kota Bima
turut ambil bagian secara aktif dalam perhelatan akbar Festival Tunas Bahasa
Ibu (FTBI) Jenjang SMP Se-Kota Bima Tahun 2025. Ajang yang diselenggarakan oleh
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima ini bertujuan untuk
merevitalisasi dan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap Bahasa Mbojo
(Bahasa Bima). FTBI Kota Bima 2025 yang dipusatkan di SMPN 7 Kota Bima menjadi
panggung bagi para siswa untuk unjuk kebolehan dalam berbagai cabang lomba
berbahasa dan bersastra daerah. Salah satu fokus utama keikutsertaan SMPN 7
adalah pada mata lomba yang menguji kemampuan tulis-menulis, yaitu Menulis
Aksara Mbojo dan Menulis Cerpen Mbojo.
Perwakilan siswa dari SMPN 7
Kota Bima telah mempersiapkan diri secara intensif untuk dua mata lomba
bergengsi ini. Lomba Menulis Aksara Mbojo menantang peserta untuk menguasai dan
menggunakan sistem tulisan tradisional Bima yang merupakan warisan leluhur.
Sementara itu, lomba Menulis Cerpen Mbojo mendorong kreativitas siswa dalam
merangkai cerita pendek yang kaya akan nilai-nilai lokal, disampaikan
sepenuhnya dalam Bahasa Mbojo. Keikutsertaan dalam mata lomba ini menunjukkan
komitmen sekolah dalam mendukung program pelestarian bahasa ibu, sesuai dengan
semangat FTBI yang dicanangkan oleh Dikpora Kota Bima. Selain Lomba Menulis
Aksara Mbojo dan Cerpen Mbojo, perwakilan SMPN 7 Kota Bima juga bersaing di
cabang lomba lainnya seperti Pidato Mbojo, Tembang Dali, dan Puisi Mbojo.
Ajang FTBI 2025 ini diharapkan
tidak hanya melahirkan siswa-siswi berprestasi, tetapi juga menanamkan rasa
bangga yang mendalam terhadap jati diri daerah. Para peserta dari SMPN 7 Kota
Bima diharapkan menjadi "tunas-tunas muda" yang akan terus menjaga
dan mengembangkan Bahasa Mbojo agar tetap hidup dan lestari di tengah
perkembangan zaman. Seluruh keluarga besar SMPN 7 Kota Bima memberikan dukungan
penuh dan berharap agar para delegasi dapat menampilkan kemampuan terbaiknya,
sehingga mampu mengharumkan nama sekolah sekaligus menjadi agen pelestarian
Aksara dan Sastra Mbojo di Kota Bima.